- Home
- Lingkungan
- RAPP Bantu Padamkan Kebakaran 60 Hektar Lahan Warga Meranti
RAPP Bantu Padamkan Kebakaran 60 Hektar Lahan Warga Meranti
Sabtu, 01 Agu 2015 11:56
Kepala Desa Bandul, Zahari, mengaku kebakaran lahan yang melanda desanya telah berlangsung selama kurang lebih 14 hari. Pihaknya mengaku sangat terbatas dalam melakukan upaya pemadaman dikarenakan kurangnya peralatan yang memadai dan jauhnya sumber air yang berjarak hingga 2 kilometer dari titik kebakaran.
"Api diketahui muncul sejak bulan puasa lalu dan kita dari masyarakat ramai yang turun untuk melakukan pemadaman. Semua peralatan dari 7 desa sudah kita kumpulkan namun tetap tidak memadai," ujar Zahari yang ditemui Jumat (31/7), di Desanya.
Ditambahkan Zahari, karena api yang tak kunjung padam, dan banyak menghanguskan tanaman milik masyarakat serta dikhawatirkan akan menjalar ke rumah-rumah, pihaknya menghubungi perusahaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) melalui Estate Pulau Padang terkait semakin meluasnya kebakaran tersebut.
"Kita juga dibantu oleh Masyarakat Peduli Api (MPA), kemudian akhirnya pihak perusahaan RAPP datang dengan peralatan lengkap dan api dapat dikontrol dalam waktu 2-3 hari," katanya.
Ketika ditanya penyebab kebakaran tersebut, Zahari memprediksi akibat puntung rokok yang dibuang di pinggir jalan dan memicu terbakarnya material kering di lahan sekitar. Untuk itu, Ia berharap adanya partisipasi dan kerjasama dari masyarakat untuk bisa mencegah munculnya api serta menghindari pembakaran lahan.
Di tempat yang sama, Fire and Aviation Manager RAPP, Yuneldi yang turun langsung memimpin upaya pemadaman mengaku kondisi lapangan termasuk beresiko tinggi dikarenakan angin cukup kencang dan sumber air yang jauh. Namun Ia tetap optimis api bisa segera dipadamkan dengan teknik pemadaman khusus melalui pembuatan sekat dan mematikan kepala api.
"Kita turunkan 6 personil pemadam lengkap dengan 4 unit pompa air bertekanan tinggi khusus pemadaman di hutan yang bisa melansir air sejauh 2 kilometer dan cadangan air fol-da-tank berkapasitas 3.000 galon atau sekitar 10.000 liter. Target kita 3 hari api padam, dan baru hari ke-2 api sudah bisa terkontrol," jelas Yuneldi.
Yuneldi mengaku selama memadamkan api di lapangan, pihaknya bekerjasama dengan masyarakat agar tidak berhenti sebelum api berhasil dipadamkan. Sebab jika pemadaman dihentikan maka api yang tinggal akan membuat kebakaran baru yang semakin meluas.
"Kuncinya adalah jangan pernah berhenti sebelum api berhasil dikontrol atau sesuai dengan motto pantang pulang sebelum padam," tegasnya.
Mengantisipasi musim kemarau panjang, Yuneldi mengatakan patroli melalui darat dan udara terus dilakukan selama 24 jam di area hutan tanaman dan pihaknya siap membantu masyarakat jika terdapat kebakaran lahan di wilayahnya. Namun demikian, Ia mengingatkan agar mencegah munculnya api lebih baik daripada memadamkan.(rtc) Lingkungan
Ayu Rizki Yani Benarkan Konflik Rumah dengan Tangga Dodhy Kangen Band Makin Parah
JAKARTA - Ayu Rizki Yani membenarkan jika konflik rumah tangganya dengan Dodhy Hardiyanto alias Dodhy Kangen Band makin parah meski keduanya sempat rujuk.Ayu dan Dodhy juga diketahui sudah p
Kabar Duka, Anak Tamara Bleszynski Jadi Korban Tabrak Lari di Depan Rumahnya
JAKARTA - Musibah menimpa keluarga Tamara Bleszynski. Putra bungsunya, Kenzou Lion Blezynski menjadi korban tabrak lari di depan rumahnya di Bali.Kabar ini dibagikan Tamara melalui akun Inst
Adu Bayaran Fantastis Otto Hasibuan dengan Hotman Paris yang Jadi Tim Pengacara Prabowo-Gibran
JAKARTA - Adu bayaran fantastis Otto Hasibuan dengan Hotman Paris yang jadi tim pengacara Prabowo Gibran. Adapun, tim Pembela Prabowo-Gibran sambangi Gedung Mahkamah Konstitus
Alasan Tarif Listrik April-Juni 2024 Tidak Naik
JAKARTA - Pemerintah memutuskan tarif listrik subsidi dan nonsubsidi tidak naik di April-Juni 2024. Meski secara parameter, tarif listrik harusnya mengalami kenaikan.Direktur Jenderal Ketenagalis
Gaya Fesyen Mewah Kim Ji Won di Drakor Queen of Tears, Bikin Dompet UMR Menangis
DRAMA Queen of Tears yang dibintangi Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun tengah merajai rating dan menarik perhatian para penonton drama Korea (drakor). Bukan hanya plot cerita yang menarik dan