Jumat, 29 Mar 2024
Nge-Prank COVID-19 dan Meludah di Supermarket, Wanita Ini Didakwa Terorisme
admin
Senin, 30 Mar 2020 13:13
DI TENGAH ketakutan dan kekalutan masyarakat atas pandemi virus corona (COVID-19) seperti saat ini, masih saja ada orang-orang yang bersikap tidak berperikemanusiaan.
Seperti yang dilakukan seorang wanita di Pennsylvania satu ini. Wanita 35 tahun yang diketahui bernama Margaret Cirko, dilaporkan membuat prank alias tipuan ketika berada di supermarket lokal setempat.
Margaret Cirko membuat prank dengan berpura-pura batuk dan meludahi barang-barang yang ada di supermarket Hanover Township, mengesankan seolah dirinya tengah terinfeksi virus corona. Tak hanya itu, Margaret juga diketahui membuah ancaman verbal dengan mengatakan dirinya sedang jatuh sakit.
Tak cukup sampai situ, polisi mengatakan bahwa Margaret juga mencoba mencuri 12 bungkus bir sebelum diperintahkan meninggalkan supermarket.
Atas aksi konyol dan tidak bertanggungjawabnya ini, aparat berwenang di Pennsylvania menangkap Margaret dan mendakwanya dengan ancaman kejahatan teroris.
Untuk diketahui, di Amerika Serikat, orang yang sengaja menularkan virus corona bisa dianggap melakukan kejahatan terorisme.Hal ini tertuang dalam memo Kementerian Kehakiman AS yang diungkap CNN beberapa waktu lalu. Dalam memo yang dibuat Wakil Jaksa Agung AS, Jeffrey Rosen, virus corona bisa disamakan dengan senjata biologi jika digunakan seseorang untuk menulari orang lain, apakah bercanda alias prank atau serius.
Sebetulnya bukan kali ini saja Margaret berulah dan meresahkan masyarakat, sebelumnya ia dikenal memang membuat masalah.
Ulah Margaret ini, dikatakan Joe Fasula selaku salah satu pemilik supermarket Hanover Township, membuat banyak produk makanan segar dan produk makanan lainnya jadi terbuang sia-sia. Padahal di tengah pandemi COVID-19 seperti ini, masyarakat sendiri tengah resah tentang pasokan keperluan rumah tangga seperti bahan makanan.
“Saya sampai sakit perut memikirkan kehilangan banyak makanan. Banyak makanan jadi terbuang sia-siang, di kondisi seperti sekarang ini saat banyak orang yang khawatir soal pasokan asupan produk makanan kami,” ungkap Joe, seperti dikutip Foxnews, Senin (30/3/2020).
Joe lebih lanjut menjelaskan, Margaret dengan sengaja mencemarkan produk-produk di supermarket dengan batuknya tersebut. Mulai dari produk roti-rotian, daging, dan di rak keperluan rumah tangga lainnya. Total nilai produk yang dicemarkan oleh Margaret tersebut, disebutkan Joe mencapai nilai USD35000 atau kurang lebih Rp573juta!
Meskipun Margaret diyakini tidak terinfeksi virus corona, tapi Joe tak punya pilihan lain selain membuang barang-barang di supermarket yang sudah “dicemarkan” tersebut.
“Kami tidak mau main-main, kami tidak mau ambil risiko soal kesehatan dan keselamatan para pelanggan kami,” tambah Joe.
Setelah insiden ini, supermarket Hanover Township bekerjasama dengan petugas dinas kesehatan Hanover untuk mengidentifikasi setiap area yang dicurigai.
Joe sebagai salah satu pemilik supermarket, menambahkan mereka tak hanya membuang produk yang sudah dicemari tersebut. Tetapi juga membersihkan dan mendisinfeksi area supermarket yang melibatkan lebih dari 15 orang karyawan supermarket. Dengan adanya insiden ini, kemungkinan pihak supermarket akan melakukan tes uji protokol keamanan.
Setelah kejadian itu, polisi Hanover mengatakan Margaret kini sedang menjalani evaluasi pemeriksaan kesehatan mental di rumah sakit setempat. Polisi menambahkan mereka juga sedang mengusahakan agar Margaret dites untuk virus corona (COVID-19).
Margaret sendiri akhirnya didakwa dengan tuduhan kejahatan ancaman teroris, tuduhan kejahatan menggunakan "agen biologis" dan satu tuduhan kejahatan kriminal. Ini masih ditambah dengan tuduhan pelanggaran ringan atas upaya kriminal untuk melakukan pencurian ritel dan perilaku tidak tertib.
Margaret yang ditahan di penjara di Kabupaten tersebut dijadwalkan akan menghadapi sidang pada 8 April 2020 mendatang.
Sumber: Okezone.com
komentar Pembaca